Pages

Kamis, 14 Juni 2012

LANJUTAN CERBUNG YANG KEMAREN



My Love is a Wolfgirl
Part 3
“Ayo kita berangkat”, ajak Siwon. “Kau sudah selesai”, kata Jessica. “Iya, ayo cepat”, kata Siwon lagi. Mereka pun pergi ke toko buku yang diminta Jessica.

Di toko buku....

Siwon dan Jessica kemudian berkeliling sambil mencari buku yang mereka inginkan. Sampai akhirnya Siwon menemukan buku yang menurutnya menarik. “Our Story”, kata Siwon. kemudian ia membaca sinopsis di belakang covernya. “Cukup menarik”, kata Siwon lagi. “Apa kau sudah menemukan buku yang kau inginkan?”, tanya Siwon pada Jessica. “Hmmm, belum. Bagaimana kalau kita ke sana”, ajak Jessica.Kemudian mereka menuju ke tempat buku-buku tentang filosofi ahli sejarah.

Di rumah....

“Mana Wonie sampai sekarang belum pulang juga”, kata YoonA gelisah. “Aku lapar sekali, mana di kulkas tidak ada makanan, kalau begini terus aku bisa mati”. “Apa aku ke kampusnya saja ya... tapi kan ia menyuruhku di rumah saja”.
Yoona lalu menunggu Siwon dengan termenung sambil memegangi perutnya yang sangat lapar itu. Sesekali ia merintih karena lapar yang menderanya. Tapi apa mau dikata, ia hanya bisa menunggu sampai akhirnya Siwon pulang dan membawa makanan untuknya.

Di toko buku.....

“Harganya 10.000 won tuan”, kata casier itu.
“Ini”, kata Siwon sambil memberikan uang nya.
“Terima kasih tuan”, kata casier tersebut ramah.
Siwon hanya melemparkan senyumannya. Kemudian mereka berdua menuju restoran di dekat toko buku itu untuk makan siang. Lalu Jessica memilih restoran iga sapi di seberang toko buku yang tadi mereka kunjungi.
Setelah itu, mereka langsung menuju meja dekat dengan jendela lalu memesan makanan. Jessica lalu memulai pembicaraan “Won, aku ingin bertanya?”.
“Mau tanya apa?”.“Soal yeoja yang di rumahmu itu”, kata Jessica. Siwon lalu bingung “memangnya kenapa dengan dia?”. “Tidak, aku hanya ingin tahu saja, apa tidak boleh”, jawab Jessica datar. “Boleh-boleh, apa yang ingin kau tahu tentangnya?”, tanya Siwon. “Apa dia benar sepupumu?”, tanya Jessica. “Oh tentu ia memang sepupuku”, jawab Siwon terbata-bata. “Kenapa ia tinggal di rumahmu?”, tanya Jessica lagi. “Eee orang tua Yoon sedang pergi ke luar negeri karena urusan bisnis, jadi ia di titipkan padaku”, jawab Siwon. “O, begitu”.
Lalu Siwon melihat ke arlojinya. Ternyata sudah jam 2 siang, lalu Siwon ingat bahwa ia janji pada YoonA untuk membelikannya daging sapi sebagai makan siang. “Oh iya, aku hampir lupa”, kata Siwon. “Ada apa Won?”, tanya Jessica. “Aku harus pergi karena ada urusan penting, kau tak apa kan ku tinggal di sini”, kata Siwon. “Baiklah”, jawab Jessica agak kecewa. “Jika ada waktu lagi, aku akan mengajakmu jalan-jalan. Sampai jumpa”, kata Siwon. “Dah”, jawab Jessica lesu.
Siwon buru-buru pergi ke toko daging sapi di sekitar restoran tadi. Lalu ia segera tancap gas agar cepat sampai rumah.

Di rumah....

“Aduuhh, perutku sakit sekali”. YoonA merintih kesakitan sambil memegangi perutnya, mungkin karena ia lapar dan Siwon pun belum pulang sampai sekarang dengan membawa makanan. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi klakson mobil, namun YoonA tak menghiraukannya. Mungkin karena keadaannya sangat lemah. Lalu terdengar seseorang membuka pintu, itu Siwon rupanya. Siwon terkejut melihat YoonA yang terkulai lemah di lantai ruang tengah.
“Yoon, kau tak apa?”. Tanya Siwon panik.
“Tak apa bagaimana, lihat saja sendiri. Kau ingin membunuhku ya?”. Jawab YoonA ketus.
“Maaf, aku tadi lupa”. Siwon memelas.
“Mana makanan yang tadi pagi kupesan”. Kata YoonA meminta. “Ini”. Jawab Siwon pendek. Lalu YoonA segera memakan daging sapi yang di belikan Siwon untuknya. Ia makan sangat lahap, sampai-sampai tersedak. “Uhuk-uhuk”. “Hey, kalau makan itu pelan-pelan, jangan terburu-buru”. Kata Siwon memarahi YoonA. “Aku sangat lapar”. Jawab YoonA. Setelah selesai makan YoonA lalu menghampiri Siwon.
Y : “Hey Won, tadi kau pergi kemana sampai lupa memberikan makan siangku?”
S : “Tidak kemana-mana.”
Y : “Bohong!!! Pasti kau pergi bersama yeoja centil yang waktu itu pernah ke sini kan”.
S : “Kalau iya memangnya kenapa?”
Y : “Kau jahat!!”
S : “Jahat bagaimana?”
Y : “Kau kan kekasihku. Mengapa pergi bersama wanita lain!”
S : “Hah! Aku kekasimu. Sejak kapan kita berpacaran!”
Y : “Sejak kapan ya. Sejak itulah.”
S : “Sudahlah, aku lelah berdebat denganmu. Aku ingin tidur dulu.”
Y : “Dasar menyebalkan!”

*******
Malam harinya....

Ketika di meja makan mereka masih tidak saling menegur karena tadi siang. YoonA menatap ke arah Siwon dan Siwon menatap ke arah YoonA. Ketika tatapan mereka berpapasan, mereka hanya melemparkan wajah cemberut penuh dendam. Ketika YoonA hendak mengambil lauk daging yang tinggal satu di meja makan, Siwon juga ikut mengambil lauk tersebut. Mereka pun berebut. “Punya ku!” kata Siwon. “Aku yang lebih dulu mengambilnya”, balas YoonA. “Aku yang beli!”, kata Siwon lagi. “Ya sudah ambil saja sana”, kata YoonA kesal. Lalu YoonA langsung meninggalkan meja makan dan pergi ke kamarnya.
Di kamarnya, YoonA masih saja cemberut. Yang ada di benaknya hanyalah rasa kesal karena Siwon tidak mengakuinya sebagai kekasih. Ia lalu memhempaskan tubuhnya di kasur dan menarik nafas dalam-dalam. Kemudian ia berfikir bagaimana caranya agar Siwon mau mengakuinya sebagai kekasih. Ia beranjak bangun dari tempat tidurnya lalu mundar mandir seperti gosokan demi mencari cara agar apa yang diinginkannya tercapai. Namun ia tak menemukan caranya. “Daripada aku pusing-pusing memikirkan caranya lebih baik aku tidur”, kata YoonA.

******

Besok paginya....

YoonA terbangun karena cahaya matahari yang masuk melewati jendela kamarnya. Ia lalu melihat jam yang ada di sebelahnya. Ternyata sudah jam 9 pagi, itu berarti ia bangun kesiangan. Ia lalu segera melompat dari tempat tidurnya dan keluar kamar. Dilihatnya ke ruang tengah, tak ada siapapun. Kemudian ia menuju kamar Siwon ternyata kosong, ia melihat keluar dan mobil Siwon pun sudah tidak ada. Itu berarti Siwon sudah berangkat kuliah.
Ia lalu pergi ke dapur. Di lihatnya sebuah piring berisi nasi goreng daging sapi, beberapa lembar uang dan sehelai kertas yang berisi pesan di meja makan kemudian mengambilnya. Ternyata itu surat dari Siwon dan langsung dibaca surat tersebut.
To : YoonA
“Maaf kalau aku tidak membangunkanmu, karena ku pikir kau masih nyenyak tidur. Tadi sebelum berangkat aku membuatkanmu nasi goreng daging sapi kuharap kau menyukainya. Uang yang ada di dekat surat ini, untuk membeli makan siangmu. Kau bisa membelinya di restoran di dekat sini. Aku mungkin akan pulang malam karena ada pekerjaan yang harus ku kerjakan. O iya satu lagi, aku mau minta maaf soal kemarin siang dan tadi malam. Aku tak bermaksud berbicara kasar, hanya saja waktu itu aku sangat lelah. Jadi emosiku tak terkontrol.”
Siwon
Yoona lalu tersenyum senang, tak ia sangka bahwa Siwon masih perhatian padanya. Lalu ia segera memakan nasi goreng buatan Siwon dan rasanya cukup lezat. Setelah selesai makan ia segera mandi dan membersihkan rumah.
*******

Siang harinya....
“sekarang sudah jam 11.30, hampir jam makan siang. Lebih baik aku membelinya sekarang”, kata YoonA. Lalu ia segera bersiap-siap untuk membeli makan siang. Ketika sedang di jalan ternyata Taecyeon yang sedang lewat di daerah tersebut melihat YoonA yang berjalan sendirian. Taecyeon lalu mengikuti Yoona, saat itu YoonA merasa ada seseorang yang mengikutinya. Namun, ia tak menghiraukannya dan terus berjalan.
Ketika hampir sampai ke restoran yang ia tuju, seseorang memanggilnya. “Hey, Nona!”, kata orang tersebut. Lalu YoonA membalikkan badannya dan bertanya pada orang tersebut “kau siapa?”. “Aku Taecyeon, teman kuliah Siwon”. “Ooo, kau teman Wonie. Ada urusan apa?”. “Tidak ada, kalau boleh tahu namamu siapa?”, tanya Taecyeon. “YoonA”, jawabnya pendek. Lalu YoonA berlalu begitu saja meninggalkan Taecyeon dan segera masuk ke restoran tersebut. “Hey, tunggu”, kata Taecyeon. “Ada apa lagi?”, tanya YoonA. “Apa kau ingin makan siang di restoran ini?”, kata Taecyeon. “Iya”, kata YoonA sambil menganggukkan kepalanya. “Mau aku traktir makan di sini?”, tanya Taecyeon. “Kau mau mentraktirku, sungguh?”, tanya YoonA girang. “Sungguh! Ayo kita masuk”, ajak Taecyeon.


TO BE CONTINUE

1 komentar:

Azkha dwi vahira mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar